Jumat, 21 Maret 2014
Anak-anak ikut terlibat dalam kampanye Pemilu 2014 dari partai NasDem, PDI-P, dan Gerindra. foto: Tribunnews.com dan InilahKoran.com



Tahun 2014 adalah tahun politik. Kenapa bisa dikatakan tahun politik? Dari pertanyaan tersebut, Hampir semua orang sudah mengetahui jawabannya. Iya, di tahun 2014 ini, para calon legislatif dari berbagai partai politik yang berbeda beda. Selain pemilihan calon legislatif di tingkat daerah, tahun 2014 pun akan diadakan pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden.

Dengan akan diadakannya Pemilu tersebut, semua caleg, Capres dan Cawapres berusaha melakukan kampanye, membujuk orang untuk memilih para caleg terebut sebagai perwakilan anggota pengurus daerahnya di bangku DPR. Atau bisa dikatakan sebagai perantara suara rakyat dengan pemerintah pusat danuntuk meneruskan usaha ataupun perjuangan SBY-Boediono hingga tahun 2019 mendatang agar Indonesia semakin baik dan berkembang. Dan masyarakat pun dengan antusias menyambut Pemilu 2014 dengan berpesta demokrasi.

Menyinggung persoalan kampanye atau pesta rakyat demokrasi pemilu 2014 ini, tidak hanya kalangan remaja ataupun orang tua yang dijadikan peserta untuk kampanye, tapi fenenomena yang terjadi saat ini adalah anak-anak diikutsertakan pada masa kampanye. Padahal Menurut UU Perlindungan Anak pasal 87, pelaku pelibatan anak dalam kampanye dapat dpidana 5 tahun dan atau denda Rp 100 juta.

Mengapa anak-anak yang dilibatkan? padahal kalau dilihat berdasarkan umur, anak-anak belum mempunyai hak pilih suara. Atau bisa dikatakan bahwa anak-anak dijadikan Boneka oleh para partai politik. Dengan imbalan uang, atribut bendera partai diberikan untuk dipakai oleh anak anak. KPAI menilai tipologi pelibatan anak-anak dalam masa kampanye semakin beragam, dari memakai alat peraga, ikut berkerumun di area kampanye, memakai motor disertai alat peraga, menjadi penghibur kampanye, hingga menyebarkan peraga kampanye.

Dari tindakan yang dianggap sebagai Boneka Parpol, KPAI melaporkan terjadi pelibatan anak dalam kampanye yang dilakukan partai politik selama kurun waktu tiga hari (16-18 Maret), partai politik yang banyak melakukan kesalahan seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hanura, Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) , Partai NasDem, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PPP, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Bulan Bintang (PBB).

"Soal aturannya, kami akan surati mereka untuk mengingatkan, tapi untuk pidananya itu diatur dalam UU Perlindungan Anak," jelasnya. damai," ujar Hafis Komisioner KPU Pusat, Jakarta, Senin (17/3) http://polhukam.rmol.co/

Dalam masa kampanye untuk mendapatkan dukungan kedudukan sebagai anggota legislatif, saja mereka sudah melanggar (pelibatan anak-anak) aturan, apalagi nanti jika sudah menjadi pejabat atau Presiden dan Wakil Presiden Indonesia?

Pemilu 2014 sudah di ambang pintu. Sebagai pemilih cerdas dan masyarakat yang merindukan perubahan di negeri ini, harus lebih berhati-hati lagi menentukan pilihan partai mana yang akan dipilih pada 9 April mendatang, tetapkan suara anda dengan tepat!
(vita)
Sabtu, 15 Maret 2014
Judul              : Kedondong
Tema              : Persahabatan (modern)

Tokoh            :
·        Adiningsih Banowati         as        Syifa
·        Boyke Simatupang             as        Ariel
·        Diana Putri .A                      as        Lulu
·        Fajar Eko .D                         as        Fahri
·        Ocvita Ardhiani                   as        Tika
·        Suhermi                                as        Bu Clara


Di suatu sekolah terdapat satu persahabatan yang terdiri dari 5 orang anak. Mereka bersahabat sejak SMP. Walaupun baru 1 semester masuk di sekolah SMA tetapi mereka dipandang oleh semua guru sebagai murid-murid yang aktif dan pintar, wlaupun terkadang mereka semua sering membuat guru kesal. Mereka memberi nama kelompok mereka adalah KEDONDONG. Mengapa demikian ? diberi nama kedondong karena sejak SMP mereka sangat menyukai buah tersebut, Selain itu juga kemanapun,  dan dimanapun mereka berada, mereka selalu membawa buah Kedondong.
“ KRING………………………………………..” (Tanda bel masuk sekolah)
Murid-murid duduk di bangkunya masing-masing. Tiba-tiba……..
Bu clara                              : (Masuk kelas diiringi suara Highhellss-nya & berjalan memasuki kelas seperti model,       berhenti didepan kelas)” Hello Anak-anak, selamat pagi!”
Murid-murid          : “ Pagi bu !”
Bu clara                  :” Buka buku latihan kalian & kita akan mulai belajar.”
Lulu                        : (Mengacungkan tangan)”Maaf bu sebelumnya, ibu ini siapa ya?”
Bu clara                  : “ Oh iya, Ibu lupa memperkenalkan diri, oke nama ibu….”
Tika                        :(Masuk kelas dengan terengah-engah)” Assalammualaikum”
Murid-murid          :”Waalaikumsallam”
Tika                        : (Bersalaman)” Maaf Bu, saya terlambat. Soalnya tadi di jalan ma…….”
Bu clara                              : “ STOP!!!” (Tangannya didepan wajah tika)”Saya tidak tanyakenapa kamu terlambat. Berdiri disitu.” (Menunjuk kearah depan papan tulis)
Tika                                    : “Tapi Bu!”
Bu clara                 : “ Tidak ada tapi-tapian.”
Tika                        : “Iya Bu.”(Mengejek bu clara dari belakang)
Bu clara                 : “oke, Nama saya…………………………………….... , Saya guru Bidang Study………………………. Saya tidak suka dengan murid yang terlambat, & saya suka murid yang berkacamata salah satunya kamu.”(Menunjuk kea rah cowok yang bernama Aril)
Aril                         : “Makasih Bu, ibu juga guru yang baik & cantik lagi”
Bu clara                 : “Makasih, siapa nama kamu?”
Aril                         : “Aril Bu”
Bu clara                 :(Menghampiri aril)” Nama yang bagus”( Kepalanya mengangguk-angguk dan menoleh kearah papan tulis) ”TIKA!!!”(Berteriak)
Tika                        : (Kaget, dan melakukan gerakkan reflek) “Siap Bu!!!”
Bu clara                 : “ Ngapain kamu di situ, cepat kembali ketempat duduk mu !”
Tika                        : “ Makasih Bu.”(Jalan ketempat duduknya)
Syifa                       : “ Tika , tika , dari dulu gak pernah berubah, selalu saja terlambat”(Berbicara sendiri sambil menggelengkan kepala)
Bu clara                 : “Kenapa kamu ?”
Syifa                       : (Kaget) “ Ah, gak ada apa-apa bu.”
“KRING.KRING………………..(Tanda bel pulang sekolah)Bu clara masih berada didalam kelas sedang membaca buku
Lulu                        : “Eh nanti kita jadikan belajar bareng buat selesaikan tugas kelompok kita?” (Sambil merapikan buku-buku)
Syifa                       : “Iya nanti kita langsung selesaikan tugasnya ya ! soalnya  waktunya ngumpulinnya tinggal beberapa hari lagi.”
Tika                        : “Aduh gw minta maaf ya, gw gak bisa datang . Ini aja gw mau latihan tournament Bela Diri minggu depan. Sekali lagi gw minta maaf ya?”
Lulu                        : “Yah gimana sih tik, kemarin lu gak ikut belajar bareng sekarang lu gak bisa lagi. Trus lu kapan bisanya ?” (Dengan suara & nada marah)
Tika                        : “Yah maafin gw deh. Kan lu tau sendiri gw ikut tournament buat nama baik sekolah kita juga.”
Syifa                       : “Ya udah lah lulu mau maafin tika kan ? lagi pula kita kan berkelompok, jadi walaupun tika gak bisa datang tapi yang lain masih bisa ikut kan !”
Lulu                        : (Menganggukkan kepala, seakan mamaafkan tika)
Aril                         : “ Tapi kayaknya….”
Syifa                       : “ Kenapa ? lu juga gak bisa datang ? udah deh kalau begini caranya mendingan kerjaij tugasnya sendiri-sendiri aja !!”
Aril                         : “Jangan !!! Ya udah deh gw datang.”
Syifa                       : “ Fahri lu juga bisa datang kan ?”
Fahri                       : “ Yoi, bisa dong.”
Tika                        : “Ya sudah  gw pulang duluan ya ! dadah…..(Jalan mundur)Aduh !!! (Menabrak pintu, lalu duduk & memegangi kepalanya karena kesakitan)
Fahri                       : “Ya Ampun!”
Lulu                        : “Astagfirullah”
Syifa                       : “Masya ALLAH.”
Bu clara                 : “ Oh my god”
Aril                         : (Mentertawakan tika) “ Ha ha ha , Tika gimana lu pengen ikut tournament , jalan aja masih nabrak pintu.”
Bu clara                 : “ Aril kamu tidak  boleh begitu, nanti kamu kualat ajah.”(Menasihati Aril)
Lulu                        : “ Lu kok aneh deh , Ril sekarang.”
Aril                         : “ Iya maafin w deh.:
(Di rumah lulu)
Waktu terus berputar tidak terasa syifa dan teman-temannya belajar selama 1  ½ jam. Ketika mereka sedang bingung mengerjakan tugas, tiba-tiba !!! “ Tinut, Tinut……….” (Suara handphone  Aril)
Aril                         : (Melihat Hp-nya) “Sebentar ya gw keluar dulu mau ngangkat telephone.”
Lulu                        : “Gw  heran kayaknya Aril mulai aneh dari kelakuan sampai sifatnya berubah.”(Dengan  nada berbisik)
Fahri & Syifa          : “ Gw juga ngerasa begitu !”( Dengan nada agak keras)
Lulu                        : “ Sssttt…. Pelan-pelan ngomongnya”(Memneritahu fahri dan syifa) “ Gimana Kalau fahri cari tahu kenapa aril berubah, setuju gak?”
Fahri & Syifa          : (Mengacungkan jempol)
Aril                         : (Kembali ketempat duduk & mencari sesuatu barang yang terselip di antara buku-bukunya) “ Untung aja ada.”(Langsung membereskan buku-bukunya)
Fahri, Lulu, Syifa    : (Bingung)
Lulu                        : “ Mau kemana lu ril? Ingat ya jangan khianatin persahabatan kita, dan jangan bertingkah di belakang kita !!!”
Aril                         : “ Hah, enggak ada urusan sebentar, w pulang duluan ya!!”(Beranjak dari tempat duduknya & jalan keluar dengan terburu-buru)
Lulu                        : “ Fahri, mulai lu ikutin dia jangan sampai ketahuan ya ! oh iya satu lagi nanti lu rekam apa aja yang dia lakuin supaya ada bukti kalau kita ngomelin dia.”
Fahri                       : “ Sip….” (Mengacngkan jempol)
Syifa                       : “ Lulu, dapat idea dari mana lu ?”
Lulu                        : “ Gw dapat idea dari Tika, kan tadi pas pulang sekolah gw sms-an dulu sama dia,”
Syifa                       : “Oh pantesan.”
(Di jalan menuju suatu tempat)
Tanpa sepengetahuan Aril, ternyata Fahri mengikutinya hingga sampai di suatu tempat yang kumuh & sepi. Fahri tidak menyangka ternyata Aril anak yang bandel jika di luar sekolah. Ternyata si Aril adalah pengedar obat-obatan terlarang.
Fahri                       : “ Wah gawat ni si Aril parah banget !!!” (Sambil Merekam tindakan Aril yang sangat menyimpang Norma)
 (Di Sekolah)
Tika                        : “ Fahri,(Berlari menghampiri Fahri) gimana kemarin ? Berhasil gak?”
Fahri                       : “ Lah, lu kok tau ?”(Heran)
Tika                        : “ Yaiyalah itu semua kan gw yang ngerencanain.”
Fahri                       : “ Oh… Ini semua rekaman kemarin .”(Memberikan video yang dia rekam)
Tika                        : (Melihat video di Hp Fahri)Wah Kacau ni si Aril .”
Lulu & Syifa            : (Datang, berjalan kea rah tika dan fahri ) “ Eh mana rekamannya?”
Tika                        : (Memberikan Hp ke Lulu)
Lulu & Syifa            : (Melihat video rekaman tersebut)
Syifa                       : “ Apa ? ternyata aril pengedar !”
Tika                        : “ Sssttt,(Menutup mulut Syifa)pelan-pelan ngomongnya.”
Bu clara                 : (Mendengar percakapan mereka) “Apa?”
Lulu                        : “ Sssttt, Ibu jangan kencang-kencang ngomongnya.”
Tiba-tiba Aril datang dengan wajah yang sok polosnya
Aril                         : “Pagi teman-teman, pagi Bu !” (Melambaikan tangan, lalu menghampiri teman dan Bu clara)
Tika                        : (Memukul wajah Aril dengan kesal) “ Dasar Penghianat.”
Aril                         : (Memegangi wajahnya seperti kesakitan) “ Apa-apaan si lu tik?”
Lulu                        :“Udah deh gak usah sok manis di depan kita. Kita semua udah pada tau busuknya lu!!!”
Syifa                       : “ Kita udah pernah bilang jangan bertingkah di belakang kita !!!”
Tidak lama kemudian polisi datang untuk menangkap Aril.
Aril                         : “ Tunggu pak, saya ingin bicara sebentar dengan teman saya.(Teman-temannya Aril diam) Gw cm pengen kasih kedondong ini ke lu semua karena gw dah gak pantes jadi temen lu semua.”
Fahri                       : “ Jangan mendingan itu buah buat teman lu di sel biar lu gak kesepian.”
Syifa                       : “ Iya benar, walau bagaimanapun lu tetap teman kita kok.”
Bu clara                 : (Menasihati Aril) “ Aril, Semua yang kamu lakukan harus kamu pertanggung jawabkan !!!”
Aril                         : “Makasih teman-teman, Makasih Bu.”
Walau apapun yang terjadi dalam persahabatan mereka, tetapi mereka mempunyai prinsip “ Berani bertindak, Berani bertanggung jawab”
Dan bagi mereka sahabat tetaplah sahabat, Jadi jumlah kelompok mereka tetap ber-5.







Property
·         Aril                  : Kaca Mata , Bratell , seragam sekolah , botol-botol beling bekas , garam ,    Handphone
·         Bu clara          : Baju guru , sepatu berhak .
·         Tika                 : Seragam sekolah.
·         Lulu                 : Seragam sekolah .
·         Syifa                : Kaca Mata , Seragam sekolah .

·         Fahri               : Seragam sekolah , Handphone .

MALIN KUNDANG DAN SANGKURIANG


Disebuah daerah tepatnya di provinsi Sumatera Barat hiduplah seorang janda muda yang mempunyai 2 orang anak yang bernama siti dan malin kondang. Malin Kondang adalah anak yang cerdas tetapi sedikit nakal, malin mempunyai bekas luka didahi akibat terkena pintu rumahnya.Bersamaan dengan kejadian malin kondang disebuah daerah yaitu Jawa Barat hidup seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki – laki bernama Sangkurian, bapak sangkurian adalah seekor Ikan Mas & termasuk Titisan Dewa. Awalnya malin tinggal di padang tetapi malin & keluarganya pindah ke Jawa Barat untuk merubah nasib & tanpa disengaja malin bertetangga dengan Sangkurian.
Suatu hari malin & sangkurian bermain catur bersama.
Malin                 : “Sangkurian nanti siang ingin pergi kemana kau?” (Menepuk pundak sangkurian)
Sangkurian        : “Nanti siang aku disuruh oleh ibuku pergi kehutan & sungai. Apa kau ingin ikut bersama ku?”
Malin                 : “Ah, aku tidak mau .nanti siang aku ingin meminta izin kepada ibuku untuk mencari pekerjaan ke kota.”
Sangkurian        : “Apa? Yang benar kamu malin? Apakah ibumu mengizinkannya?”
Malin                 : “Aku juga belum tahu?”
Sangkurian        : “ Aku doakan semoga ibumu mengizinkan kamu.”
Malin                 : “ Amin.”
Ketika siang hari sangkurianpergi kehutan & malin kondang meminta izin kepada ibunya.
Sangkurian      : “ Ibu, aku berangkat dulu!”(bersalaman kepada ibunya)
Dayang Sumbi   : “Berhati – hatilah kamu di jalan & bawalah ikan mas ini untuk menemanimu di jalan.” (Memberikan Ikan Mas)
Sangkurian        : “ Iya bu, Assalamualaikum.” (Pergi)
Dayang Sumbi   : “ Waalaikumsalam.”(Masuk ke rumah)
Malin                 : “ Ibu aku ingin merubah nasib keluarga kita.”
Ibu Malin           : “ Bagaimana kau bisa.”
Malin                 : “ Maka dari itu malin inginpergi ke kota untuk mencari pekerjaan.”
Ibu Malin           : “ Apa?Tidak! ibu tidak akan mengizinkan kau pergi ke kota, karena di sana banyak orang – orang yang sombong.”
Malin                 : “ Tidak bu, jika malin menjadi kaya, malin tidak akan sombong.”
Ibu malin           : “ Baiklah jika kau tetap bersikeras untuk pergi ke kota.”
Malin                 : “ Jadi, ibu mengizinkan malin pergi ke kota. Terima kasih bu.”
(Mencium tangan ibunya)
Kakak Malin      : “ Tidak ! kakak tidak setuju jika kau pergi ke kota. Nanti kelakuan mu tidak karuan dan menjadi sombong.”
Malin                 : “ Ayolah kak siti, izinkan malin ke kota, nanti jika malin kaya malin tidak akan menjadi orang yang sombong.”(menarik – narik baju siti)
Ibu malin           : “ Sudahlan siti izinkan saja adik mu pergi.”
Kakak malin      : “ Baiklah akan kupegang omonganmu malin. Ingat jangan menjadi orang yang sombong.” (Menunjuk kearah muka malin)
Malin                 : “ Terimakasih kak, Baiklah sekarang aku akan berkemas & nanti sore aku akan berangkat.”
Di hutan, sangkurian terlihat bingung karena tidak mendapat makanan di sungai pun ia tidak mendapatkan apa – apa, lalu ia duduk termenung.
Sangkurian        : “ Huft, sudah hampir sore aku belum mendapatkan makanan. Mau makan apa nanti ibu ku.” (sambil memandangi ikan mas) “ Aha, aku bakar saja ikan ini untuk makan ibu. Aku harus segera pulang ke rumah.” (pulang ke rumah)
Dirumah, sangkurian meletakkan ikan bakar diatas meja.
Sangkurian        : “ Ibu aku pulang………”
Dayang sumbi   : “ Apa yang kamu bawa ?”
Sangkurian        : “aku membawa 1 ikan bakar untuk ibu dari sungai.”
Dayang sumbi   : “ Kenapa hanya 1?”
Sangkurian        : “ tadi aku sudah memakan yang 1 lagi di sungai, sekarang cepatlah ibu makan.”
Dayang sumbi   : “ Baiklah kalau begitu.”
Setelah makan dayang sumbi dan sangkurian menyaksikan kepergian malin ke kota.
Ibu malin           : “ Hati – hati di jalan Nak.”(memegang kepala malin)
Kakak Malin      : “jaga dirimu baik – baik.”
Dayang Sumbi   : “ Jadilah pengusaha & carilah istri jika dewasa nanti.”
Sangkurian        : “ jangan lupakan keluarga dan teman mu jika berhasil nanti.”
Malin                 : “ iya bu, baiklah teman ku kak siti jaga ibu dengan baik. Assalamualaikaum !”
Semua               : “ Waalaikum salam”
Lalu Dayang Sumbi bertanya kepada sangkurian….
Dayang Sumbi   : “ Sangkurian , mana Ikan Mas yang tadi kamu bawa ke hutan ?”
Sangkurian        : “ Maafkan Sangkurian ibu, ikan bakar tadi ibu makan adalah ikan mas yang tadi aku bawa ke hutan.” (Sambil menundukkan kepala)
Dayang sumbi   : “ APA?!!!! Keterlaluan kamu sangkuriang, dasar anak tidak tahu diri!!.” (Menggigit tangan sangkurian)
Sangurian          : “Aduh………(Merasa kesakitan). Maafkan aku ibu.” (Bertekuklutut di kaki ibu’y)
Dayang sumbi   : “ Tidak akan aku maafkan. Pergi kamu dari sini!!!!”
Ibu Malin           : “ Tega kali si sumbi ini.” (Menggelengkan kepala)
Kakak malin      : (Menggelengkan kepala)
Dayang sumbi   : “ cepat pergi kau dari sini!!!!”
Sangkurian        : (Pergi dengan wajah sedih)
Ibu Malin           : “ Apa yang kau lakukan kepada anak mu sendiri?”(Menarik pundak dayang sumbi)
Kakak malin      : “ Memangnya ada apa sebenarnya?”
Dayang sumbi   : “ Sangkurian telah membunuh bapaknya sendiri.”
Kakak malin      : “ APA?”
Dyang sumbi     : “ tadi dia pargi ke sungai untuk mencari makanan, lalu dia membawakan ikan bakar untuk ku, ikan bakar itu adalah ikan mas dan ikan itu adalah bapak’y sendiri.”
Ibu malin           : “ Bagaimana bisa seekor Ikan mas menjadi bapak’y malin?”
Dayang Sumbi   : “ Ikan ma situ adalah titisan.”
Ibu&kaka malin : “ Astaghfirullahalazim”
Setelah 15 tahun malin & sangkurian pergi dari rumah. Orang tua mereka pun semakin tua, tetapi dayng sumbi & ibu malin masih terlihat muda, hanya saja ibu malin terlihat dekil dan kotor, sedangkan dayang sumbi terlihat rapid an bersih. Suatu hari desa mereka kedatangan  pengusaha kaya dengan istri’y, ternyata pengusaha tersebut adalah malin. Ketika dijalan dayang, ibu dan kakak malin bertemu dengan malin dan keluarga baru’y.
Dayang sumbi   : “ Ibu malin, bukankah itu anak mu malin kondang ?” (Menunjuk kearah malin)
Kakak malin      : “ Benar ibu itu malin kondang adik ku.”
Ibu malin           : “ Kalau begtu ayo kita kesana!” (dihadapan malin, memegangwajah malin)
Istri malin          : “ Siapa ini malin ? ibu mu ?”
Mertua malin    : “Apa? Tidak mungkin ini ibumu kan ? kau bilang kau dari keluarga kaya. Bukan dari keluarga miskin”
Malin                 : “ Bukan !!! dia bukan ibu ku. Tidak mungkin ibu ku dekil dan kotor seperti ini.” (Mendorong ibu’y)
Kakak malin      : “Mlin keterllaluan sekali kau.” (mendorong malin)
Istri malin          : “jangan sentuh keluargaku. Dasar orang miskin.”
Dayang sumbi   : (Menggelengkan kepala) “ malin, hati dan mata mu sudah buta dengan harta, kualat kamu malin.”
Kakak malin      : “ Mana janjimu , kepada kami ?”
Malin                 : “ dinda, kita pergi saja dari sini. Aku sudah bosan disini.”
Istri malin          : “ Baiklah kita pergi saja ke padang, ayo ibu!”(Pergi bersama malin, dan ibunya)
Ibu malin           : “(Duduk, menangis, dan berdoa) “ Ya ALLAH jika dia bukan anak ku maafkanlah dia, tapi jika dia benar – benar anak ku maka kutuklah orang – orang itu menjadi BATU.”
Malam harinya, di padang tepatnya di pantia Air Manis terjadi badai dan ombak yang sangat besar, kapal yang di tumpangi malin dan kelurga barunya terpontang – panting kesana – kemari.
Mertua malin    : “ Ada apa ini malin?”
Istri malin          : “ Apa yang sedang terjadi?”
Malin                 : “ malin juga tak tahu.”
Mertua              : “ lalu apa yang harus kita lakukan?”
Malin                 : “ ADUH,,,,,,,,,SAKIT!!!!!!!!!!!!!!!!”
Istri Malin         : “ Kenapa kau malin?”
Malin                 : “ Seluruh tubuh ku mejadi kaku.”
Mertua malin    : “ kita semua akan berubah menjadi batu.”
Istri malin          : “ APA?tidak…………”
Lalu mereka semua berubah menjadi batu. Di rumah malin , ibu dan kakaknya sedih akan kelakuan malin. Di halaman rumah, datang seorang pemuda tampan, pemuda tersebut suka kepada dayang sumbi, ternyata pemuda tersenut adalah sangkurian. Akan tetapi dayang sumbi tidak tahu kalau calon suaminya adalah anaknya sendiri.
Sangkurian        : “ Dayang , tolong benarkan kancing lengan kanan ku, aku ining pergi bekerja.”(merapikan  kerah baju)
Dayang sumbi   : “ Baiklah.” (merapikan lengan baju sangkurian & melihat ada bekas luka) ta…ta….ta…tanda apa ini?”
Sangkurian        : “ oh , ini hanya bekas luka. sewaktu aku kecil aku di gigit oleh ibuku karena nakal.”
Dayang sumbi   : “ Apa?”
Malin                 : “ memangnya ada apa?”
Dayang sumbi   : “ ah, tidak.”
Setelah sangkurian pergi bekerja Dayang sumbi menghampiri ibu& kakak malin yang sedang duduk di halaman rumahnya, untuk bercerita tenteng sangkurian.
Dayang sumbi   : “ Ibu malin Gawat.” (berlari menghampiri ibu malin)
Ibu malin           : “ Apanya yang gawat?”
Dayang sumbi   : “ Tenyata pemuda yang menjadi calon suamiku adalah anak ku sendiri.”
Kakak malin      : “ maksud ibu sangkurian?”
Dayang sumbi   : “ Iya, tadi aku melihat ada bekas luka di lengan kanannya. Dia pun bercerita kalau tanda itu, bekas gigitan ibunya.jadi apa yang harus aku lakukan?”
Ibu malin           : “ begini saja, kamu harus mengajukan persyaratan kepada sangkurian. jika dia ingin menikah dengan mu, dia harus membuat danau, dan sampan besar.
Kakak malin      : “ Iya benar. Dengan begitudia tidak akan menyanggupi persyaratan tersebut.”
Dayang sumbi   : “ baiklah aku akan berbicara dengan sangkurian.”
Setelah sangkurian pulang, dayang sumbi berbicara dengannya.
Dayang sumbi   : “ Sangkurian, aku akan menikah dengan mu asal , kamu harus membuatkan aku danau dan sampan yang sangat besar. Tapi ingat pekerjaanitu harus selesai sebelumayam berkokok
Sangkurian        : “ Baiklah jika itu yang kau minta.”
Setelah menyetujuinya, sangkurian mulai membuat danau dan sampan yang besar. Dayang sumbi tidak menyangka jika sangkurian dapat memenuhi persyaratan tersebut. Lalu dayang sumbi menyuruh ayamnya malin kondang agar berkokok.
Sangkurian      : “ Apa!!!sudah pagi? Aku tidak dapat memenuhi persyaratan mu dayang.”
Dayang sumbi : “ kalau begitu kita tidak jadi menikah.”
Sangkurian      : “ Kenapa? Apa hanya karena danau?”
Dayang sumbi : “ Bukan. Tapi karena kau adalah anak ku!!!”
Sangkurian      : “ Apa?” (Jatuh pingsan dan meninggal akkibat kelelahan)
Dayang sumbi : “ sangkurian,,sangkurian(membangunkan)sangkurian………”
Ibu malin         : “Sudahlah dayang sumbi, dia sudah mati. Bersabarlah. Kini nasib mu sama seperti ku yang tidak memiliki anak laki – laki.”

Akhirnya Dayang Sumbi, ibu & kakak malin kondang meninggal akibat termakan usia walaupun mereka masih kelihatan muda tetapi usia tidak dapat di bohongi. Jangan menjadi anak Durhaka dan jangan sombong akan harta yang kau miliki.

my collection

About Me

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.